Tafsir Surat Al mulk ayat 1 Lengkap
Tafsir Surat Al mulk Ayat 1
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Melimpahnya keberkahan dari sisi Allah Yang
di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” (QS. Al Mulk: 1)
Melimpahnya Keberkahan dari Sisi
Allah
Tabaaroka bermakna
banyaknya keberkahan dan kebaikan dari sisi Allah, semakin bertambah
pemberian-Nya dan nikmat tersebut terus tetap ada. Juga tabaaroka bermakna Maha Suci Allah (dari
berbagai kekurangan) dan Maha Besar. Berkah sendiri diartikan dengan sesuatu
yang bertambah dan terus tetap ada.[1]
Di Tangan-Nya Segala Kerajaan
Maksud di tangan-Nya segala kerajaan yaitu
seluruh kerajaan baik di dunia maupun di akhirat. Allah adalah pengatur seluruh
makhluk sesuai dengan kehendak-Nya dan tidak ada yang dapat melawan
ketetapan-Nya. Dia tidak ditanya tentang apa yang Dia kerjakan. Karena Dia lah
yang Maha Menundukkan, segala perbuatan-Nya dibangun di atas hikmah dan Dia Maha
Adil.[2]
Allah Memiliki Tangan yang Layak bagi-Nya dan
sesuai dengan Kemuliaan-Nya
Dalam ayat ini menunjukkan bahwa Allah memiliki
tangan sesuai dengan kemuliaan-Nya dan tidak serupa dengan makhluk. Adapun
tangan Allah dalam Al Qur’an kadang disebut dengan menggunakan bentuk tunggal
(mufrod), kadang dengan
menyebutkan dua tangan dan kadang pula disebut dengan bentuk jama’.
Namun perlu diketahui bahwa Allah memiliki dua
tangan berdasarkan dalil-dalil berikut ini:
Pertama, ayat yang
menjelaskan bahwa Allah mencela Iblis yang enggan sujud kepada Adam yang telah
Dia ciptakan dengan kedua tangan-Nya. Allah berfirman,
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ
لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ
“Allah berfirman:
"Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan
dengan kedua tangan-Ku.” (QS.
Shaad: 38)
Kedua, ayat yang
menjelaskan perbuatan orang Yahudi yang selalu menghina Allah. Allah
berfirman,
وَقَالَتِ
الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ
أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا
قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ
“Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah
terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang
dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi
kedua tangan Allah terbuka;
Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki.” (QS. Al
Ma-idah: 64)
Ketiga, hadits dari
‘Abdullah bin ‘Umar yang menunjukkan bahwa Allah memiliki tangan kanan dan
tangan kiri yang sesuai dengan kemuliaan-Nya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَطْوِى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ السَّمَوَاتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
ثُمَّ يَأْخُذُهُنَّ بِيَدِهِ
الْيُمْنَى ثُمَّ يَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ أَيْنَ
الْجَبَّارُونَ أَيْنَ الْمُتَكَبِّرُونَ ثُمَّ يَطْوِى
الأَرَضِينَ بِشِمَالِهِ
ثُمَّ يَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ أَيْنَ الْجَبَّارُونَ أَيْنَ الْمُتَكَبِّرُونَ
“Allah ‘azza wa jalla akan melipat langit pada
hari kiamat nanti kemudian Dia akan memegang langit tersebut dengan tangan
kanan-Nya. Allah pun berkata, “Aku adalah Raja. Manakah mereka yang sering
bertindak lalim dan manakah orang-orang yang sombong?” Kemudian Allah melipat
bumi dengan tangan kiri-Nya. Allah pun berkata, “Aku adalah Raja. Manakah mereka
yang sering bertindak lalim dan manakah orang-orang yang sombong?”.” (HR. Muslim
no. 2788)
Dalil-dalil ini menunjukkan bahwa Allah
memiliki dua tangan. Adapun ayat yang menyebutkan tangan Allah dengan bentuk
tunggal (sebagaimana dalam surat Al Mulk ayat 1), maksudnya adalah untuk
menunjukkan keumuman. Karena apabila kata tunggal disandarkan pada kata lain
yang dalam bahasa arab diistilahkan dengan bentuk
“mudhof - mudhof ilaih”, maka akan menunjukkan makna
umum. Sehingga apabila tangan dalam bentuk tunggal disandarkan pada Allah, maka
itu juga menunjukkan makna umum. Dari sini menunjukkan bahwa tangan Allah tidak
dibatasi satu saja.
Adapun beberapa ayat kadang pula menyebut
tangan Allah dengan bentuk jamak seperti firman Allah,
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا
لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ
أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ
لَهَا مَالِكُونَ
“Dan apakah mereka
tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk
mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan tangan Kami sendiri, lalu mereka
menguasainya?” (QS. Yaasin: 71). Bentuk jamak di sini
dimaksudkan untuk pengagungan dan bukan menunjukkan bahwa tangan Allah itu
banyak lebih dari dua. Semoga kita memahami hal ini.[3]
Tidak Ada yang Satu Pun Yang Dapat Menentang
Kehendak-Nya
Makna ayat “Dia Maha
Kuasa ata segala sesuatu” adalah segala perbuatan yang
Allah kehendaki, Dia Maha Mampu, tidak ada satupun yang dapat menghalangi
perbuatan-Nya. Tidak ada ketidak mampuan atau kelemahan yang menghalangi Allah
untuk berbuat. Allah memberi dan memuliakan siapa saja yang Dia kehendaki. Dia
pun menyiksa dan menterlantarkan siapa saja yang Dia kehendaki.[4]
Rujukan:
Rujukan:
Syarh Al ‘Aqidah Al Wasithiyah, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin, Darul ‘Aqidah, cetakan
pertama, 1424 H.
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Abul Fida’ Isma’il bin ‘Umar bin Katsir Al Qurosyi Al Dimasyqi, ,
Muhaqqiq: Saami bin Muhammad Salamah, Daar Thoybah, cetakan kedua, 1420 H.
Tafsir Juz Tabaarok,
Abu ‘Abdillah Musthofa bin Al ‘Adawiy, Maktabah Makkah, cetakan pertama, 1423 H.
Zaadul Maysir, Ibnul
Jauziy, Mawqi’ At Tafaasir, Asy Syamilah.
-----------------------
[1] Periksa Zaadul Maysir,2/492 dan Tafsir Juz Tabaarok, 11
[2] Tafsri Al Qur’an Al ‘Azhim, 8/176
[3] Periksa Syarh Al ‘Aqidah Al Wasithiyah, hal. 184-192
[4] Tafsir Juz Tabaarok,
chm file
incoming search:
faidah surat al mulk, tafsir lengkap surat al mulk, tafsir surat al mulk ayat 1, ayat pertama dari surat al mulk, tidak ada sesuatu apapun yang dapat menentang kehendak Allah sesuai dengan surat al mulk ayat pertama, tafsir surat al mulk ayat pertama, surat al mulk ayat pertama, surat al mulk tafsirnya adalah sebagai berikut
Tafsir Surat Al mulk ayat 1 Lengkap
Reviewed by onlinemarket
on
21.18.00
Rating:

Tidak ada komentar: